Dokter Gizi Sebut 'Susu Ikan' Cocok Buat Anak yang Susah Makan Ikan karena Amis

6 days ago 3
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Guru Besar Gizi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Prof dr Agussalim Bukhari, M Clin Med, PhD, SpGK, Subs KM, mengatakan 'susu ikan' bisa menjadi alternatif bagi anak-anak yang tak suka mengonsumsi ikan secara langsung.

Menurutnya, tak sedikit anak-anak di Indonesia yang tak suka mengonsumsi ikan lantaran beberapa faktor, salah satunya bau amis.

Adanya produk susu ikan menurutnya bisa dijadikan alternatif apabila tak suka makan ikan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anak-anak banyak yang tidak suka makan ikan, bahkan makassar yang terkenal suka ikan itu banyak bergeser menjadi western, banyak yang mengonsumsi daging, ayam. Meskipun ayam lebih sehat daripada daging," ucapnya saat media briefing, Jumat (13/9/2024).

"Sebenarnya sudah lama hal-hal seperti ini bagaimana mengubah produk yang bentuk naturalnya kurang disukai, misalnya ikan karena amis, itu diubah menjadi produk yang lain, bentuk serbuk, diseduh menjadi susu misalnya orang sebut 'susu ikan'," sambungnya lagi.

Di sisi lain, Prof Agus juga menyoroti istilah penyebutan 'susu ikan'. Secara terminologi, penyebutan yang tepat adalah sari ikan bukan 'susu ikan'.

Sebelumnya 'susu ikan' mendadak disorot pasca diusulkan menjadi alternatif susu sapi. Pernyataan ini semula datang dari Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD Sis Apik Wijayanto dalam rapat kerja bersama DPR RI.

Menurutnya, pengadaan susu dari peternakan sapi perah terintegrasi relatif membutuhkan waktu dua hingga tiga tahun. Karenanya, ID FOOD menilai alternatif susu lain perlu dipersiapkan demi memenuhi program makan gratis yang termasuk ketersediaan susu.

"Pengadaan susu dari mega farm butuh dua sampai tiga tahun, yang diusulkan maunya pengadaan awalnya maksimalkan ke peternak lokal di seluruh Indonesia, tapi jika tidak mungkin, ada produk alternatif yang bisa dilakukan sebagai pengganti susu sapi, misal dari ikan ada juga," kata Sis Apik di Gedung DPR RI, Rabu (4/9).

"Ini masih dalam kajian. Usulan ini pernah disampaikan beberapa tokoh masyarakat, tapi aroma dari susu ikan masih perlu perbaikan," tambahnya.


(suc/suc)

Read Entire Article