Joe Biden Ramal The Fed Bakal Terus Pangkas Suku Bunga

2 hours ago 3
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperkirakan Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed) akan terus memangkas suku bunga. Ia berjanji di masa pemerintahannya biaya hidup di AS akan terus menurun.

Hal itu diungkapkan Biden dalam acara Economic Club of Washington pada Kamis (19/9) yang dihadiri 500 undangan. Dalam kesempatan itu, ia menyebut kebijakan pemerintah saat ini berupaya untuk menurunkan inflasi usai pandemi COVID-19, invasi Rusia ke Ukraina, serta isu-isu yang telah memicu kecemasan pemilih.

"Suku bunga akan turun dan diperkirakan akan terus melanjutkan penurunan. Itu adalah posisi yang baik untuk kita," kata Biden dikutip dari Reuters, Jumat (20/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biden menyebut penurunan suku bunga The Fed sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75-5% merupakan kabar baik bagi konsumen karena inflasi bisa semakin mendekati target 2%.

"Saya di sini bukan untuk merayakan kemenangan. Kita masih punya banyak pekerjaan yang harus dilakukan," tutur Biden.

Banyak ekonom memperkirakan bahwa resesi diperlukan untuk menurunkan inflasi yang tinggi. Pendapat itu dinilai salah karena sejauh ini kebijakan Biden yang bertujuan untuk memperluas manufaktur dalam negeri, berinvestasi dalam energi bersih dan infrastruktur lainnya, serta membatasi biaya obat untuk para manula diklaim membantu menciptakan 16 juta pekerjaan dan menaikkan upah.

Jajak pendapat menunjukkan warga AS sangat khawatir tentang ekonomi dan inflasi. Kekhawatiran ini menjadi tantangan bagi calon presiden dari Partai Republik Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris yang menggantikan Biden ketika mengundurkan diri dari pencalonan pada Juli 2024.

Menjelang pemilihan pada 5 November 2024, jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dirilis minggu ini menunjukkan Trump unggul dalam isu inflasi yang melonjak ke level tertinggi dalam 40 tahun terakhir dalam kepemimpinan Biden pada 2022.

Sekitar 43% pemilih dalam jajak pendapat tersebut mengatakan Trump akan lebih mungkin untuk menurunkan harga barang sehari-hari seperti bahan makanan dan bensin, dibandingkan dengan 36% yang memilih Kamala Harris.

(aid/kil)

Read Entire Article