Kementerian ATR/BPN Luncurkan Buku 'Cerita Tanah Ulayat Hari Ini'

1 week ago 2
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) meluncurkan dua buku berjudul "Cerita Tanah Ulayat Hari Ini" dan "Buku Saku Pendaftaran Tanah Ulayat". Adapun peluncuran buku ini menjadi bentuk komitmen dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat hukum adat.

Pada sampul buku "Cerita Tanah Ulayat Hari Ini", terdapat lukisan karya seniman Kota Cirebon Saefudin, yang menggambarkan sebuah rumah adat, hutan, dan perbukitan yang menjadi simbol dari masyarakat hukum adat di Indonesia. Saefudin menyebut lukisan yang dirinya buat merupakan bentuk apresiasi kepada Kementerian ATR/BPN karena telah berupaya menyertipikasi tanah-tanah adat yang telah memberi kehidupan bagi Masyarakat Hukum Adat (MHA) di Indonesia.

Sementara di atas lukisan tersebut, Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menorehkan pesan tentang komitmennya dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan Masyarakat Hukum Adat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terus perjuangkan hak dan kesejahteraan masyarakat adat di mana pun berada," ungkap AHY dalam keterangan tertulis, Jumat (13/9/2024).

Buku "Cerita Tanah Ulayat Hari Ini" disusun oleh tim penulis, yang terdiri dari Prof. Dr. Kurnia Warman; M. Adli Abdullah; Iskandar Syah; Setyo Anggraini; Adi Putra Fauzi; dan Beni Kurnia Illahi. Buku ini berisi tentang identifikasi dan inventarisasi tanah ulayat yang tersebar di seluruh Indonesia.

Melalui buku ini, pembaca diajak untuk memahami lebih dekat tentang sebaran masyarakat hukum adat di Indonesia yang selama ini memiliki hak ulayat atas tanah. Buku ini bukan sekadar kumpulan data, melainkan narasi komprehensif yang menjelaskan kondisi terkini tanah ulayat dan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh masyarakat adat.

Hadirnya buku ini pun diharapkan buku ini diharapkan dapat memperkuat posisi masyarakat hukum adat dalam memperjuangkan hak-hak mereka di hadapan hukum negara. Kementerian ATR/BPN berharap buku ini juga dapat memudahkan masyarakat adat dalam melakukan proses pendaftaran dan sertifikasi tanah ulayat mereka, sebuah langkah penting menuju pengakuan hak yang sah di mata hukum.

Sebagai informasi, Buku Cerita Tanah Ulayat Hari Ini dan Buku Saku Pendaftaran Tanah Ulayat diluncurkan dalam rangkaian International Meeting on Best Practices of Ulayat Land Registration in Indonesia and ASEAN Countries. Konferensi ini menjadi Konferensi Internasional pertama di Indonesia yang membahas mengenai Pendaftaran Hak atas Tanah Ulayat.

Konferensi internasional ini dihadiri ratusan peserta yang berasal dari berbagai negara. Di antaranya perwakilan World Bank, World Resources Institute, perwakilan Lembaga Pertanahan Luar Negeri se-Asia Tenggara: perwakilan National Committee of Indigenous People (NCIP) Filipina, perwakilan Department of Agriculture Land Management (DALAM) Ministry of Agriculture and Forestry of Laos, perwakilan Office of the National Land Policy Board Thailand, perwakilan Department of Land Thailand; perwakilan Masyarakat Hukum Adat dari 9 provinsi di Indonesia; peserta dari Kementerian ATR/BPN; perwakilan dari Kementerian-kementerian terkait; para akademisi, organisasi mahasiswa, dan perwakilan beberapa universitas yang aktif dalam meneliti dan memperjuangkan masyarakat hukum adat di Indonesia.

(akn/ega)

Read Entire Article