Kisah Rencana Pelayaran Bertahun-tahun Berujung Penundaan Berbulan-bulan

1 week ago 5
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Mereka dijadwalkan untuk berangkat menggunakan kapal pesiar impian mereka pada bulan Mei. Namun, tiga bulan berlalu, mereka masih terjebak di pelabuhan keberangkatan.

Mengutip CNN, Selasa (10/9/2024), ini adalah pelayaran yang akan berjalan selama bertahun-tahun. Namun keberangkatannya telah ditunda, ditunda, dan ditunda lagi.

Kapal pesiar Villa Vie Odyssey dijadwalkan berangkat pada bulan Mei untuk melakukan perjalanan sekali seumur hidup. Durasinya tiga setengah tahun mengejar matahari di seluruh dunia, sehingga para penumpangnya dapat menikmati musim panas yang abadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, setelah lebih dari tiga bulan berlalu, kapal ini masih belum juga berlayar. Kapal ini masih bersembunyi di pelabuhan Belfast, Irlandia Utara, masih menunggu sertifikasi bahwa kapal ini aman untuk berlayar.

Perusahaan lain, Life at Sea Cruises, telah menjadwalkan pelayaran keliling dunia selama tiga tahun dengan pelayaran pertama dari jenisnya yang relatif terjangkau untuk keberangkatan pada tahun 2023. Pelayaran tersebut ditunda lagi dan lagi, sebelum akhirnya dibatalkan pada bulan November.

Namun, ada satu perbedaan penting antara Life at Sea dan Villa Vie Residences, perusahaan yang melakukan pelayaran selama 3,5 tahun, yakni Villa Vie memiliki sebuah kapal.

Perusahaan ini mengambil alih kepemilikan Braemar dari Fred. Olsen Cruises pada bulan Maret. Kapal berusia 31 tahun ini, yang kini berganti nama dan direnovasi menjadi Odyssey, baru saja menyelesaikan uji coba laut di perairan lepas pantai Belfast.

Meskipun minggu-minggu ini terasa berlarut-larut, banyak calon penumpang yang sudah tiba di Belfast pada bulan Mei dan siap naik ke atas kapal yang masih tetap bersemangat.

"Kami bersenang-senang," kata Lanette Canen, yang memesan kabin untuk berlayar bersama pasangannya, Johan Bodin.

Kapal pesiar Villa Vie OdysseyKapal pesiar Villa Vie Odyssey (Foto: CNN)

Pasangan ini, yang sebelumnya tinggal di Hawaii, telah membayar USD 100.000 untuk sebuah kabin yang akan menjadi milik mereka selama masa pakai kapal, yang diperkirakan sekitar 15 tahun. Mereka kemudian membayar biaya bulanan sebesar USD 3.500 untuk berada di atas kapal.

Canen dan Bodin berbicara dari Stirling, Skotlandia, yang mereka kunjungi setelah Edinburgh dan Glasgow. Pasangan ini telah menghabiskan musim panas dengan menjelajahi Eropa utara, mengunjungi sembilan negara, mulai dari Swedia hingga Skotlandia.

"Kami tidak terjebak di Belfast, kami telah melakukan perjalanan," kata Canen.

"Ini adalah perusahaan rintisan dan kami berdua telah menjalankan bisnis. Kami tahu bahwa akan ada maslaah saat memulai sesuatu, jadi kami tidak terlalu khawatir," ujar Bodin.

"Ini sudah berlangsung selama tiga bulan, namun mereka sangat terbuka mengenai masalah yang terjadi. Kami telah belajar banyak tentang kapal," ungkap dia.

Memulai dari nol

Mereka bukan satu-satunya. CEO Villa Vie, Mike Petterson, mengatakan pada tanggal 27 Juli bahwa kapal tersebut siap berlayar pada tanggal 30 Juli, namun ternyata tidak.

Dia menyalahkan proses sertifikasi yang lebih lama dari biasanya atas penundaan tersebut.

Kapal tersebut akhirnya melakukan uji coba laut, semacam uji coba yang dipantau untuk kapal dan awaknya, pada hari Rabu dan Kamis (4-5/9).

Petterson mengatakan bahwa perusahaan tersebut telah diberi tahu hasilnya: "Semuanya bagus, kami lulus semuanya."

Dia mengatakan bahwa mereka diberi "beberapa catatan" mengenai "penyesuaian" yang harus dilakukan, termasuk mengenai pelatihan staf, tetapi hal ini tidak akan menghalangi sertifikasi dan keberangkatan kapal.

Dia mengatakan bahwa "semua hal yang belum terselesaikan akan diselesaikan pada akhir pekan."

Uji coba laut merupakan salah satu tahap terakhir untuk mendapatkan PSSC (Passenger Ship Survey Certification), yang memungkinkan kapal untuk memulai pelayarannya.

Tahap terakhir adalah mendapatkan izin dari penjaga pantai, yang dia harapkan akan dilakukan pada hari Senin atau Selasa, sehingga kapal dapat berlayar minggu ini.

Petterson mengatakan bahwa penundaan ini disebabkan karena kapal yang dibangun pada tahun 1993 ini masih harus memenuhi standar kapal baru.

Fred. Olsen telah menghentikan operasi Braemar selama pandemi, dan memensiunkannya ketika operasinya dimulai lagi setelah lockdown. Ini berarti sertifikasi telah kedaluwarsa dan alih-alih memperbaruinya, Villa Vie diwajibkan untuk memulai dari awal.


(msl/ddn)

Read Entire Article