Luhut Makan Malam Bareng 2 Keluarga Kaya Dunia, Bahas Family Office

3 days ago 5
ARTICLE AD BOX

Tangerang -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memamerkan pertemuannya dengan dua keluarga kaya raya dunia beberapa waktu lalu. Pertemuan itu membahas soal rencana Indonesia mendirikan Family Office.

Luhut mengatakan, salah satu keluarga kaya yang ditemuinya adalah Ray Dalio, founder dari Hedge Fund terbesar di dunia, Bridgewater Associates yang mengelola dana sebesar US$ 124 miliar. Selain itu ia juga menemui keluarga pemilik perusahaan mobil mewah, Porsche.

"Jadi negara ini harus bersiap kompetitif. Kalau kita kompetitif (soal Family Office) dengan Singapura, dengan Hong Kong, Abu Dhabi, dengan Dubai, orang datang kemari," katanya dalam Temu Bisnis P3DN VIII di Tangerang, Selasa (17/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ketemu dua keluarga kaya, saya makan malam dengan mereka, Porsche Family dan Ray Dalio. Saya makan sama Ray Dalio, saya spent 3 hari di Bali," sambung Luhut.

Menurut Luhut, keduanya cukup tertarik menyimpan uangnya di Family Office Indonesia, terutama di Bali. Luhut mengingatkan bahwa selain menghitung apa yang perlu diterima Indonesia, pemerintah juga harus mempertimbangkan apa yang akan diberikan kepada investor.

Purnawirawan TNI itu menyebut yang terpenting, orang-orang kaya itu dapat menyimpan uangnya di Family Office lalu melakukan investasi. Dari situlah pemerintah akan memperoleh pendapatan dari pajak.

"Jadi kita jangan terus ngitung apa yang pemerintah dapat. Tanya juga dia dapat apa. Jadi kita gift and take. Kalau dia sudah taruh duitnya, dia harus investasi. Waktu investasi kita pajakin. Nah duitnya yang dalam billion dollar itu memperkuat rupiah, memperkuat cadangan devisa kita," bebernya.

Luhut juga meminta semua pihak untuk berpikir secara holistik dalam menyelesaikan masalah. Ia meminta Indonesia mencontoh Singapura yang mampu mendapatkan US$ 1,6 triliun atau lebih besar dari GDP Indonesia.

"Jadi kita harus berpikir holistik untuk menyelesaikan banyak masalah. Jangan untung seketika, yang banyak kadang-kadang kita lakukan. Kalau kita lihat Singapura itu negara sekecil itu dia punya dari Family Office ada 1.600 orang kaya masuk sana, itu dia dapat US$ 1,6 trilium, lebih besar dari GDP kita," tutup Luhut.

(ily/rrd)

Read Entire Article