Respons Walkot Idris soal Dugaan Korupsi Damkar Depok Dilaporkan ke Kejari

23 hours ago 3
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Sandi Butar Butar, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok, Jawa Barat, melaporkan dugaan korupsi ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Depok. Wali Kota (Walkot) Depok M Idris enggan menanggapi kasus tersebut.

"Iya, iya nanti itu yang akan dijawab orang Damkar nanti, itu dalam proses ini," kata Idris kepada wartawan di Alun-alun Kota Depok, Sawangan, Depok, Kamis (19/9/2024).

Dia mengaku belum bisa menanggapi terkait kasus tersebut. "Iya, saya belum bisa menanggapi," tuturnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sandi Laporkan Damkar Depok ke Kejari soal Alat Rusak

Sebelumnya, Sandi Butar Butar melaporkan dugaan korupsi ke Kejari Depok. Pelaporan itu masih terkait dengan peralatan damkar yang rusak.

"Hari Senin, tanggal 9 September 2024, saya mendampingi Sandi Butar Butar dan tim dari damkar. Kita sudah mengadakan pelaporan aduan rumah terhadap dugaan korupsi yang terjadi di Damkar Kota Depok. Jadi sudah diterima oleh PTSP Kejaksaan dan akan diteruskan ke Kejari, nanti diteruskan ke disposisi ke Intel," kata kuasa hukum Sandi, Deolipa Yumara, kepada wartawan di Kejari Depok, Senin (9/9).

Dia berharap jaksa akan bergerak menyelidiki dugaan korupsi terkait rusaknya alat-alat damkar. Beberapa waktu lalu, Sandi pernah membuat video 'room tour' saat menunjukkan alat hingga mobil Damkar Depok yang rusak.

Dia mengatakan laporan itu sudah disertai berupa dokumen dugaan korupsi alat-alat Damkar Depok yang rusak. Dia mengatakan ada sekitar 60 lembar dokumen dan 30 video bukti dugaan korupsi yang diserahkan ke Kejari Depok.

Dia mengatakan laporan korupsi ini terkait pengadaan alat-alat damkar di setiap UPT yang tidak berjalan baik. Padahal sudah ada anggaran terkait perawatan atau pembaruan alat tersebut.

"Jadi korupsi ini terkait pengadaan-pengadaan peralatan Damkar Kota Depok di setiap UPT yang memang tidak berjalan baik. Sementara anggarannya ada, anggarannya ada, tapi peralatan tetap rusak dan tidak ada perbaikan. Tidak ada perawatan, tidak ada perbaikan. Jadi ini potensi korupsi tentunya ya. Kita nggak tahu siapa yang korupsi di sini tapi yang jelas karena perawatannya tidak ada," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sandi Butar Butar mengatakan ada 80 personel menandatangani untuk siap mendukung pengusutan dugaan korupsi yang diadukan ini.

"Beberapa bukti sama dokumen file anak-anak dari 80 orang udah tanda tangan, untuk siap mendukung. Iya siap, karena saya cuma takut sama 3: Yang Maha Kuasa, almarhum ibu saya, sama dua anak saya perempuan, udah yang lain saya nggak pernah takut," kata Sandi.

Dia menjelaskan dugaan korupsi itu dilihat dari alat-alat yang digunakan damkar tidak sesuai dengan anggaran.

Sementara itu, Kepala Seksi Intelijen Kejari Depok M Arif Ubaidillah menyatakan pihaknya akan menunggu penyerahan laporan dari PTSP. Setelah itu, Kejari Depok akan mempelajari laporan dugaan korupsi yang dibuat.

"Terima kasih sudah percayakan instansi Kejari Depok. Laporan sudah diantar dan diserahkan oleh Sandi dan Kuasa Hukum melalui PTSP Kejari Depok," kata Arif.

"Setelah menerima dari PTSP, tentunya disposisi dari pimpinan seperti apa nanti kita akan mempelajari apakah isi dari laporan tersebut masuk ke dalam tindak pidana atau tindak kegiatan yang lain nanti dapat ditindaklanjuti," tambahnya.

(taa/taa)

Read Entire Article