SMK di Papua Dibakar Ortu Siswa, Komisi X DPR Bicara Perlindungan Guru

2 hours ago 2
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Orang tua (ortu) siswa membakar gedung SMK YPPGI Jeheskiel Dumapa Idakebo di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah karena guru tidak pernah datang mengajar. Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf menyorot banyak guru tak betah mengajar di sana.

"Memang permasalahan di beberapa daerah 3T (terluar, terdalam, tertinggal) keterbatasan atau kekurangan guru sehingga banyak guru di sana mungkin tidak betah terlalu lama atau mungkin hanya bekerja beberapa bulan setelah itu kembali lagi (ke daerah asal)," ujar Dede Yusuf kepada detikcom, Jumat (20/9/2024).

Selain itu, Dede menyorot distribusi guru yang tidak merata di daerah 3T. Dede juga menyinggung guru di sana kurang dukungan honor hingga tunjangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya melihat ada beberapa daerah memiliki kerentanan sosial yang sangat tinggi sekali yang dapat dipicu dengan berbagai bentuk kecemburuan sosial," kata Dede.

Menurutnya, perlu ada perlakuan khusus di berbagai daerah, khususnya Papua. Dia mengatakan fungsi pengawasan harus diperketat bagi tenaga kesehatan dan tenaga pendidik.

"Tenaga tenaga kesehatan dan tenaga pendidik juga diberikan perlindungan dan juga diberi kesempatan untuk lokir, lokir itu dirotasi setiap beberapa waktu," sambungnya.

Sebelumnya, Gedung SMK YPPGI Jeheskiel Dumapa Idakebo dibakar orang tua siswa. Masalahnya, karena orang tua jengkel terhadap guru yang tak pernah mengajar.

"Terdapat dua gedung sekolah yang dibakar orang tua siswa," ujar tokoh agama, Yesekiel Dumpai dalam keterangannya, dilansir detikSulsel, Jumat (20/9).

(isa/jbr)

Read Entire Article